Andai pahala itu terlihat seperti uang rupiah. Bagi Muslim yang shalat di shaf depan, dapet seratus ribu. Shaf belakangnya 50 ribu, belakangnya lagi 20 ribu dan seterusnya...
Bukankah itu menggiurkan???
Kira kira, pas shalat subuh atau shalat lima waktu lainnya, shaf-shaf di masjid masih pada kosong nggak ya?
Padahal, Rasul janjikan lebih, bahkan ratusan kali lipat dari apa yang dianalogikan di atas. Mari kita simak beberapa Sabda Rasul, terkait hal ini...
1. “Sesungguhnya para Malaikat memberikan sholawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.” (HR. Ibnu Hibban).
Menanggapi sabda Beliau, para sahabat bertanya, “Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah?”
Kemudian Rasulullah kembali bersabda, “Juga kepada orang-orang yang berada dishaf kedua.” (HR. Ahmad dan Ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh Al Albani).
2. “Seseorang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, maka orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibanding shalat sendiri.” (HR. Muslim).
3. “Seseorang yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka dia akan mendapat pahala 59 kali lipat.” (HR. Muslim).
4. “Kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan magrib jamaah, masing masing dilipatgandakan27 kali kalau kita laksanakan secara jamaah” (HR. Muslim).
5. Seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT” (HR. Ibnu Majah & Muslim).
6. “Orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala seperti sedang shalat.” (HR.Bukhari).
7. “Ada tujuh golongan yang dinaungi kelak. Dan salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Seorang pemuda yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang itulah yang akan mendapat perlindungan dari Allah saat kiamat kelak.” (HR. Bukhari).
Dan, masih banyak lagi hadits lainnya yang senada dengan hadits-hadits di atas. Bukankah ini lebih menggiurkan?
Masalahnya, bukan badan sakit yang berat untuk pergi ke masjid. Tapi masalahnya, adalah keadaan iman yang sedang sakit, dan tertutupnya hati dari cahaya kebenaran.
Untuk kalian yang mengaku laki-laki, ini nasihat bersama untuk kita. Dan satu lagi yang hendak disampaikan, "pada siapa sebenarnya kita menghamba?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar