Jujur sob, saya kaget banget ketika UN pas di pelajaran Bahasa Inggris hari Rabu (16/04/2014) sekitar jam 9, ada temen saya yang nanya tentang sosok Jokowow eh maksudnya Jokowi, kenapa dalam paket soal bagiannya ada pertanyaan tentang sosok Jokowi.
Saya sih Cuma diem, bak batu. Ya, karena di paket
soal bagian saya, gak ada sebutir, dua butir pertanyaan tentang dia.Saya pun
nganggep itu hanya angin lalu, tidak mempersoalkannya dan membalas pertanyaan dari
temen saya dengan guratan senyum yang menghiasi pipi saya yang cabi. Hari Kamis
adalah hari terakhir UN saya dan
temen-temensaya se-Nusantara, sayapun udah gatel ingin cepet-cepet masuk kembali
ke sosmed setelah 3 hari belakangan sayaoff dari sosmed, biasalahfokus UN.
Alangkah terperanjatnya, passayamasuk ke akun
twitter sama akun Facebook, saya dikagetkan dengan trending topic di twitter
yang sedang hangat bicarain sosok Jokowi yang masuk ke soal UN, dan di Facebook
juga gak mau kalah, sangat ramai sekali memberitakan hal yang sama. Tapi di
twitter dan di Fb, naskah soal UN yang bicarain sosok Jokowi bukannginep di
pelajaran Bahasa Inggris namun di naskah soal Bahasa Indonesia.
Oh berarti hampir di semua lini mata pelajaran UN ya. Hanya
pelajaran Exact atau Sosial aja yang gak ada pemberitaan tentangnya, emm…jangan-jangan
nanti pas UNtaun depan ada sosok Jokowow
lainnya yang bakalan masuk dalam naskah soal Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi,
Geografi, Sosiologi. Tentang Jokowow yang lagi ngangkat air di sumur, berapa
beban yang dipikulnya? Atau berapa rata-rata uang yang dikeluarkan Jokowow pas
blusukan?Bisa juga kan sob?. Kan dizaman sekarang di sistem Kapitalis-Sekuler,
semua yang aneh-aneh bin maksiyat bisa aja dilakonin dan dipropagandakan,asal
1. Ada modal.Gak peduli sekalipun memakan korban fisik atau pun pikir. Sadis
banget ya!
Setelah sayatelisik demi telisik, mengumpulkan semua referensi yang
ada, tentang naskah-naskah soal yang ada kaitannya dengan jokowi,Alhamdulillah saya
berhasil merekam satusoal pilihan ganda pelajaran Bahasa Indonesia yang ada
kaitannya dengan lelaki yang katanya dijuluki “Manusia Blusukan”
Cermati
Kutipan biografi berikut ini untuk menjawab soal nomor 13 dan 14
Ir H Joko
Widodo lahir di Surakarta, 21 Juni 1961, merupakan alumnus UGM. Sejak 15
Oktober Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Tokoh yang jujur dan selalu
bekerja keras ini dikenal dengan gaya blusukannya ke pelosok ibukota. Berbagai
penghargaan telah beliau raih, antara lain ia termasuk salah satu tokoh terbaik
pengabdiannya kepada rakyat.
Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang upah minimum provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut, dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp2,2 juta.
Sebagai tokoh seni dan budaya, beliau dinilai paling bersih dari korupsi. Namun demikian, usahanya di bidang upah minimum provinsi (UMP) mengalami kendala oleh tindakan buruh yang memanggil kembali perwakilannya saat sidang berlangsung. Buah dari pertemuan tersebut, dewan pengupahan menetapkan UMP sebesar Rp2,2 juta.
Keteladsayan Jokowi pada
kutipan wacsaya tersebut adalah....
A. alumni UGM yang cinta seni dan budaya
B. gemar blusukan ke pelosok wilayahnya
C. mengadakan pertemuan dengan dewan pengupan
D. menjadi tokoh seniman terkemuka di DKI Jakarta
E. menerima berbagai penghargaan dan gelar.
A. alumni UGM yang cinta seni dan budaya
B. gemar blusukan ke pelosok wilayahnya
C. mengadakan pertemuan dengan dewan pengupan
D. menjadi tokoh seniman terkemuka di DKI Jakarta
E. menerima berbagai penghargaan dan gelar.
Aneh baget kan, kenapa coba musti sosok
Jokowi yang harus dijadiin bahan referensi keteladsayan, kan masih banyak bin membludak
sosok-sosok pahlawan yang udah diem-anteng di negeri antah-berantah ini,yang sangat “pantas” dijadiin pigur keteladsayan, misalnya
; Kapitan Patimura, Sultan Hasanudin, Cut Nyak Dien,Cokroaminoto, Pangeran
Diponegoroatau R.A Kartini yang terkenal dengan Jargonnya “Habis Gelap
Terbitlah Terang” de el el. Apa lagi coba namanya, kalo bukan kampanye
terselubung?Kan Jokowi udah resmi jadibalon alias bakal calon presiden yang
diusung PDI-P, sehingga gak bisa seenak udel dong, masukkin sosok kadernya
sebagai bahan ujian. Terlebih, peserta Ujian Nasional kan udah masuk ke dalam
pemilih usia pemula, so pasti nanti akan
terpengaruh oleh soal tersebut. Sekali lagi, itu sih namanya Kampanye
terselubung sob.Inget! Kampanye terselubung. Tul nggak?!
Anggota
Komisi X DPR RI Ahmad Zainuddin menilaimunculnya soal tersebut udah masukdalam
bagian politisasi lembaga pendidikan. Menurut kang Zai, Ujian Nasional udah
dijadiin ajang kampanye yang terselubung. Sehingga dirinya sangat menyesalkan hal
itu.
“Dengan
alasan apapun, tidak dibenarkan adanya upaya sosialisasi atau kampanye politik
di lingkungan sekolah. Apalagi jika hal itu di lakukan dalam soal ujian
nasional SMA/SMK, karena sangat dikhawatirkan ada upaya penggiringan opini yang
dapat menguntungkan ataupun dapat mendiskreditkan pihak tertentu yang dijadikan
obyek pada soal tersebut," kata Kang Zai yang dikutip tribunnews.com,
Selasa, 15 April 2014.
Kang Zaisendiri
sangat menyayangkan fenomena yang “langka”ini,kenapa bisa terjadi? dan Kang Zai
pun berharap untuk materi ujian tentang biografi tokoh, seharusnya dapat
mengambil contoh biografi tokoh yang lain yang udah mumpuni pada masanya. “Kan
masih banyak tokoh berprestasi lain yang tidak terkait dengan kontestan politik
saat ini” imbuh Kang Zai.
Merenungi kembali fenomena yang terjadi pas UN,
dalam Soal UN pelajaran Bahasa Inggris, ternyata bukan nginep di satu paket aja
tapi di paket yang lainnya juga bermunculan. Namun sayang euy saya gak bisa
nunjukkin soal versi Bahasa Inggrisnya. Karena saat UN, semua siswa dilarang
bawa alat elektronik ke dalam ruangan, tapi saya masih inget ama pertanyaannya,
kurang lebih tentang pendapat mengenai sosok Jokowi sama arti yang sinkron
dengan paragraf yang mendeskripsikan sosok Jokowi. Inget-inget ya sob, ini
namanya kampanye terselubung dan ini bukan faktor disengaja namun udah tersistematis.
Catet!
"Harusnya
bisa diprediksi. Ini pembuat soalnya yang salah. Seharusnya dia bisa
memprediksi, ini kan masa pemilu," kata kang Fendi sang pengamat
komunikasi politik dari Universitas Indonesia saat dihubungi Kompas, Selasa 15
April 2014 pagi.
Kang Fendi
menilai, harus ada penjelasan secaragamblang bin panjang-lebar binti luas-volumdari
Mendikbud Mohammad Nuh, untuk dapetin informasi utuh mengenai masalah Kampanye
terselubung ini. Jika tak ada sepatah katapun dari Mendikbud , kang Fendi
khawatir akan bermunculanasumsi publik entah dari kalangan-kalangan seperti saya
alias pelajar atau pun masyarakat pada umumnya, bahwa soal-soal itu muncul
secara disengaja agar kelak ketika Jokowi udah duduk di bangku presiden ada
perhatian atau imbal balik yang diberikan untuk Mendikbud saat ini.
"Kita tagih penjelasan Mendikbud untuk menelusuri siapa pembuat soal
dan apa motivasinya," imbuh Kang Fendi.
Emm, kalo
sampe iya, motifnya kayak diatas. Beuh keterlaluan banget Pak Mendikbud pada
kami selaku pelajar. Memanipulasi politik. Apakah ini pelajaran politik yang disuguhkan
dan diajarkan pada kami? Kami inginkan politik yang sehat Pak-Bu. Bukan
Kamuflase Politik.Wahai Ayah-Ibu, Wahai Guru-guru, Wahai Bapak-bapak Pemimpin Kami,
jangan bohongi kami terus menerus, jangan cekoki kami dengan paham
liberal-hedonisme bebal enjangan sakiti kami untuk kesekian kali dengansosok
buruk yang senantiasa dibalut sedimikian rupa agar tampil cantik nan menawan.
Agar Indonesia bener-bener maju bukan hanya mimpi di siang bolong. Remaja en
Pelajar juga punya hak dong untuk NgomPol (Ngomongin Politik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar