Udah dari sono-Nya, kebenaran akan terus bersiteru dengan kebathilan. Takkan pernah ada jeda sedetikpun untuk mereka duduk bernegosiasi.
Pun dengan para pengembannya, mereka tak ada waktu rehat sesaatpun untuk duduk bersantai, saling tatap menghargai.
Mereka akan terus berlomba, berlari, menerkam, untuk bisa menancapkan ide masing-masing pada benak manusia, secepat mata berkedip. Tak segan-segan, meskipun nyawa yang menjadi jawaban terakhir.
Adalah hal yang patut ditanyakan, di manakah kaki, suara, pikiran dan hati kita ditempatkan diantara keduanya???
Pikirkan baik-baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar