Setiap kali saya pulang ke rumah. Pas lagi duduk santai bareng ibu, pasti beliau lihat saya, lalu nangis.
Suatu waktu saya sempat tanya, "kenapa, mi?" beliau malah geleng kepala.
Saya pernah baca buku psikologi komunikasi, di dalamnya tertulis. "Ketika seorang wanita menangis, maka cara untuk menghentikannya adalah dengan memeluknya."
Saya coba praktekan ilmu tersebut, dan benar, tak lama isakkan beliau berhenti. Malah tangisan beliau merambat ke mata saya.
Di balik bahunya, saya sempat berujar, "ayah... andai engkau ada di sini."
Memang benar, di balik tangisan ibu di sana ada surga dan kedamaian. Sebab tangisnya menguatkan, memberikan keteduhan di hati, menenangkan di pikiran.
Ibu, semoga Allah memuliakanmu, memberikan mahkota kebaikan kelak di surga-Nya. Aamiin.
Anak yang masih belajar berbakti,
Suatu waktu saya sempat tanya, "kenapa, mi?" beliau malah geleng kepala.
Saya pernah baca buku psikologi komunikasi, di dalamnya tertulis. "Ketika seorang wanita menangis, maka cara untuk menghentikannya adalah dengan memeluknya."
Saya coba praktekan ilmu tersebut, dan benar, tak lama isakkan beliau berhenti. Malah tangisan beliau merambat ke mata saya.
Di balik bahunya, saya sempat berujar, "ayah... andai engkau ada di sini."
Memang benar, di balik tangisan ibu di sana ada surga dan kedamaian. Sebab tangisnya menguatkan, memberikan keteduhan di hati, menenangkan di pikiran.
Ibu, semoga Allah memuliakanmu, memberikan mahkota kebaikan kelak di surga-Nya. Aamiin.
Anak yang masih belajar berbakti,
Ucu Supriadi
Cirebon, 11/05/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar