Tokoh ini mengajarkan kita, bahwa tiap orang punya sisi berbeda. Dia mungkin cuek dan gahar, tapi peduli dan lembut dihadapan orang yang disayangi.
Dia juga mengajarkan kita, untuk selalu pede bahwa kita punya bakat dan harus terus melatihnya, meskipun orang lain mungkin punya pendapat yang berbeda.
Dialah, Giant.
>> Sayang, film kartun semacam Doraemon jarang nagkring lagi di layar televisi. Yang ada anak-anak kecil zaman sekarang, malah terus dicekoki sinetron-sinetron "sampah" yang miskin moral dan nilai edukatif.
Walhasil, dari hal tersebut merebaknya generasi alay, anak kecil udah cinta-cintaan, bilang mamah-papah, ujung-ujungnya galau, menjamurnya budaya pacaran, free sex, aborsi dsb. Karena memang mereka dipaksa dewasa sebelum masanya, salah satunya melalui tontonan yang menjadi tuntunan.
Terkadang rindu juga sama film-film kartun semacam: Ninja hatori, Captain tsubasa, P-man, Let's go (Tamiya), Beyblade, Digimon, Pokemon, Detective conan, Dragon ball, Naruto, Spongebob squarepants, Dora the explorer, Crayon shin-chan dan lain-lain. :)
Semoga ke depannya, KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) bisa lebih bijak lagi dalam memilah dan memilih jenis hiburan buat anak-anak hari ini, esok, lusa dan seterusnya. #SaveOurGeneration
Selamat rehat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar